…. dan kemudian…..
Ketika
Vidi membuka catatan terakhir Irsa untuknya dia tak dapat menahan butiran
hangat yang mengalir membasahi pipinya. Inilah catatan yang diupload Irsa pada
akun facebooknya.
“Kita” ya tentang kita, tentang aku dan kamu dan kisah kita.
Kisah kita mungkin bukan yang pertama terjadi tapi jelas ini pertama buat kita
berdua. Bukan first love pastinya karena kita pernah sama-sama punya first love.
Aku tahu kamu pernah merasa indah bersamanya, dan aku pun
tahu mungkin suatu hari kamu juga akan merasakan indah bersama dengan yang akan
datang di hidupmu. Tapi aku yakin itu semua tak kan pernah seindah denganku.
Mungkin aku terlalu naif tapi aku yakin itu, karena hanya denganku kamu bisa
merasakan pahit manisnya cinta. Cinta yang tak pernah kita sangka, tak pernah
kita rencanakan dan kalau dipikir-pikir tak pernah kita inginkan. hmm.. Begitu manis dan indah ketika bersama,
menghabiskan waktu berdua hingga malam tiba. Pernah juga kita berhujan-hujan
berdua, bernyanyi berdua, semua serba berdua dan itu pun gak gampang karena waktu
kita begitu singkat dan terbatas.
ketika aku sering meminta kisah ini berakhir, bukan berarti
cintaku berakhir atau berubah, tapi karena keadaan yang menekanku. tapi kamu
harus tahu, itu bukan mauku dan jauh di dasar hatiku terdalam aku tidak pernah
menginginkan itu terjadi. Yang sebenarnya kuinginkan adalah kamu yang selamanya
mengisi kekosongan hatiku tapi tentunya tak seperti ini keadaannya.
Mungkin memang ini takdir kita bertemu disaat dan kondisi
yang tidak tepat, saat aku sudah tak sendiri. Hmm..
andai bisa kuputar waktu aku ingin dilahirkan pada saat kamu dilahirkan juga
agar aku bisa merasakan indahnya the real
lover bukan the secret lover
seperti saat ini. Tapi tak bijak rasanya kalau kita menyalahkan takdir, karena takdir pasti punya rencana lain untuk
kita yang tak pernah kita tahu apa itu??? Dan aku yakin kalau kisah kita tak
seperti ini pasti indahnya biasa saja, seperti pasangan lain yang biasa-biasa
saja. Tapi kisah kita berbeda tak banyak yang sanggup merasakan kisah yang
seperti ini. Begitu menyesakkan dada ketika diantara kita merasa terlupakan
atau merasa tak pantas satu sama lain, tapi lagi-lagi cinta yang menuntun kita
hingga saat bersama begitu indah dan kita lupa tentang kepedihan yang kita
rasakan disaat kita berjauhan.
Kita pernah berjanji untuk menjalani kisah ini sampai batas
waktu 8 tahun dan kini tinggal 7,5 tahun lagi waktu kita. Aku tak tahu pasti
akan berakhir seperti apa nantinya?? tapi yang jelas suatu hari disaat kamu
telah melupakanku, aku disini pasti tetap mengenangmu, karena kamu memang hadir
disaat aku tak bisa memilih lagi huft… Disaat itu tiba sebelum kamu benar-benar
melupakanku aku minta: “tolong pejamkan sebentar matamu, sebut namaku dalam
hatimu dan ingatlah diriku beberapa saat, setelah itu barulah kamu boleh mulai
melupakanku dan mulai memulai dengan yang akan datang di hidupmu kelak.”
Aku tetap menginginkan
mencintaimu dengan sederhana seperti yang selalu kukatakan padamu, tapi sungguh sulit sekali ketika membayangkan harus merelakan kamu
memulai dengan yang akan datang di hidupmu. Tapi aku tahu aku tak boleh egois
aku harus bisa membuktikan kata-kataku untuk menjadi pengantar bahagiamu walau
mungkin aku tidak bisa merasakan bahagia itu bersamamu :’)
Kamu adalah yang selama ini aku cari, caramu mencintaiku itu gue banget, berekspresi dan membuat hidupku terasa semakin hidup. Satu
kata untukmu yang tak akan pernah berubah di hatiku, you are the best I ever had and I will loving you everlasting, dear :’*
Seketika itu
Vidi lemas di depan layar monitornya dan mulai menerawang jauh menembus alunan
air hujan di sunyinya malam yang terbiasa dia lalui bersama Irsa kekasihnya…
lanjutin buat cerpennya :)
ReplyDeleteiya kamu juga katanya mo buat cerpen hayo!!! hehehe...
Delete