Saturday 16 February 2013

Memeluk Perih



       Hari ini sepulang sekolah Lita tak langsung ke ruang makan seperti kebiasaannya, biasanya Lita langsung makan sore karena tiap hari Lita belum sarapan. Lita terlalu sibuk dengan pelajarannya di sekolah dan paginya dia tak sempat sarapan, karena kalau masih sarapan Lita pasti akan terlambat masuk kelas. Lita sebenarnya anak yang rajin hanya tugas rumahnya untuk membantu ibunya begitu bejibun sehingga sering mepet berangkat ke sekolah, maklumlah Lita anak pertama dari empat bersaudara. Hari ini Lita langsung membuka lepinya dan mulai menulis di diarynya.

Dear diary,
       Hari ini aku ngeblank banget tiap hal yang kulakuin selalu salah di matanya, tak ada benarnya aku. Aku tak tahu mengapa? Tapi aku mulai mengerti, ini mungkin caranya menggantikanku dengan yang lain yang mulai mencuri hatinya, karena kejadian yang kualami  saat ini sama dengan kejadian yang dialami orang-orang yang pernah dekat dengannya. Ketika dia akan pergi dia mulai mencari-cari kesalahan kita dan mulai jarang memperhatikan kita huft... Ternyata aku sama saja dengan yang lain tak pernah menjadi yang terakhir untuknya. Tapi tak apalah mungkin memang ini saat yang tepat untuk melepasnya...
Semoga setelah membuangku kamu temukan yang kamu dambakan, sayangi dan cintai dia dengan tulus jangan sia-siakan lagi orang yang mencintaimu karena kamu tak pernah bepikir bukan? ternyata banyak hati yang terluka karena sifatmu yang suka memberi harapan dan perhatian palsu pada orang yang butuh kamu.
Kamu tak pernah tahu bukan? ada seseorang yang terluka banget dan menjadi hancur karenamu,  tapi kamu tak perlu kuatir denganku aku tak akan menjadi seperti dia aku memang terluka dalam, sakit sekali, tapi aku tak akan menjadi korban seperti dia aku akan menikmati lukaku ini karena aku sudah terbiasa terluka.
Saat kutulis ini, aku sebenarnya merindukanmu tapi aku tahu kamu pasti tak merasakan itu lagi...

       Lita begitu kecewa dengan kekasihnya, Raka, yang semenjak kuliah di kota lain menjadi berbeda padanya. Raka dulunya adalah kakak kelas Lita tapi mereka berjauhan setelah Raka melanjutkan kuliah di kota yang agak jauh dari kota tempat tinggal Lita. Lita merebahkan tubuhnya di tempat tidur tak terasa butiran bening mengalir dari sudut matanya, dia baru sadar saat adiknya sudah berada di samping tempat tidurnya sambil bertanya "kenapa Kak Lita nangis?", saat itu juga Lita menghapus air matanya dan kembali tersenyum sambil beranjak dari tempat tidurnya dan mengajak bermain adiknya.
     Lita hanya berkata dalam hati, mungkin inilah yang terbaik untuk kita Raka, kita putus....
setelah berkata itu Lita pun mulai menyibukkan diri dengan fokus ke ujian nasionalnya karena Lita sebentar lagi akan menghadapi ujian nasional. sambil tersenyum dalam perih dia berkata dalam hati SEMANGAT!!! aku pasti bisa....




Cc 160213 :) :) :D

6 comments:

  1. Replies
    1. cie trims ya :)
      itu terinpirasi dari pengalamanku dulu sama pacarku kak wkwkwkwk :p

      Delete
  2. mangkanya jek pacaran mloloh mom.. hehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. sieh engak yang kamu gak pernah pacaran aja huuuukah :p
      sok innocent jet :p

      Delete
  3. pernah pajet. kan samaa . . . .

    ReplyDelete
  4. iya tau aku sama cewek yang mau kamu j..... ya :p

    ReplyDelete