gundah gulana datang di saat hati hampa
dera jiwaku mengalun bak desiran sang pembawa jingga
sementara waktu semakin menderu berpacu melewati melodi jiwa
terus berganti seiring datangnya senja
disaat kau semakin menjauh di keheningan malam
kau yang pernah mengucap janji tulus untuk menjaga seseorang di masa semenjanamu
saat ku mengingat itu berontak jiwaku
aku tak sanggup dengan cemburu ini
maaf jika ku tak sempurna
aku tak bisa berpura-pura tak teriris
aku begitu memujamu seperti sang bintang yang memuja bulannya
tapi ternyata mataharilah yang kau puja
ingin rasanya aku kembali ke kilas balik hidupku
kan kuperbaiki semua yang kutorehkan
kukira aku adalah bintangmu
ternyata aku adalah secercah awan kelam
yang hanya menghalangi sesuatu yang seharusnya bersama
malam jadilah kau saksi hatiku kini sendiri
mungkin aku tak akan bertanya lagi
dan mungkin tak mau menjadi penghalang semua yang seharusnya ada
kukira akulah yang kau puja selamanya
kukira akulah yang terindah
kukira akulah bidadarimu
ternyata aku hanyalah sepenggal kisah yang tak akan punya arti lagi di masa unggulmu
huft...
No comments:
Post a Comment