my sweety n my lovely ...
kau belahan jiwaku ...
my sweet heart...
Mungkin kata-kata itu sering kita
dengar ketika awal pacaran atau baru saja menikah, tapi mengapa setelah
bertahun-tahun menikah dan mempunyai banyak keturunan dengan mudahnya kata-kata
itu hilang bahkan musnah? Sekejab itukah
cinta lelaki? sebegitu tak berhargakah wanita yang telah melahirkan anak-anak
dari lelaki yang menikahinya. Mengapa wanita selalu jadi korban keegoisan
lelaki? Tak tahu harus bertanya pada
siapa? tapi setiap hari baik di infotainment atau di sekitarku selalu terdengar
cerita dan berita kalau seorang wanita dicerai setelah mempunyai 3-5 anak, dan
sang suami dengan santai dan mudahnya mencari istri baru yang lebih cantik dan
sexy dari istri pertamanya. Mereka(lelaki) tidak pernah berpikir tentang
perasaan wanita, apa mereka juga rela bila mereka diduakan? Terkadang banyak
diantara mereka yang mengatasnamakan agama dengan cara mengatakan sunah Rasul,
apakah mereka tahu atau membaca tentang sejarah Rasulullah? setahu saya dari
buku-buku dan riwayat Rasul, Nabi Muhammad SAW mempunyai istri banyak bukan
karena nafsu tetapi untuk mengangkat derajat wanita, beliau menikahi janda-janda tua yang sudah tidak ada yang mau
menikahinya bukan gadis-gadis belia atau janda-janda kembang yang cantik
seperti kita lihat sekarang. Bahkan Rasul tidak pernah memiliki istri yang
masih gadis, barulah di usia lanjut beliau mendapat "hadiah" dari
Allah yaitu Siti Aisyah, hanya Siti Aisyahlah istri Rasulullah yang masih
gadis dan masih belia.
Sedangkan yang kita lihat
sekarang, seorang kyaipun jika akan menikah lagi mencari yang lebih
cantik dan sexy dari istri pertamanya, dimana keimanan yang sebenarnya? Hal ini
iman atau nafsu? Tak berhargakah seorang wanita di mata mereka? Yang saya tahu
surga berada di telapak kaki ibu dan kita harus selalu menghargai seorang
wanita, mungkinkah wanita kembali berharga setelah tidak cantik atau tidak sexy
lagi??? Hmm… hanya Anda yang bisa menjawab.
Cc 110213 :) :) :D
No comments:
Post a Comment